Misteri-misteri Isis

Upacara pemujaan sarkofagus Osiris, digambarkan di fresko Kuil Isis di Pompeii dari abad kesatu M. Kematian Osiris sering ditonjolkan pada kultus Isis. Penggambaran sakrofagus pada gambar di atas mungkin merujuk pada penekanan terhadap Osiris dan alam baka yang ditemukan di kultus-kultus misteri yang didedikasikan kepada Isis.[1]

Misteri-misteri Isis adalah upacara inisiasi keagamaan dalam kultus dewi Isis di peradaban Yunani-Romawi. Ritus ini didasarkan pada ritus-ritus misteri lainnya, terutama Misteri-Misteri Eleusinia untuk menghormati dewi Yunani Demeter, dan ritus ini muncul sekitar abad ke-3 SM dan abad ke-2 M. Dengan mengikuti ritus misteri, orang-orang yang akan bergabung dengan kultus menyatakan dedikasi mereka kepada Isis, meskipun mereka masih diperbolehkan memuja dewa-dewi lain. Ritus ini dipandang sebagai simbol kematian dan kelahiran kembali, dan kemungkinan ritus ini dilakukan agar roh orang yang diinisiasi (dengan bantuan sang dewi) akan tetap ada setelah kematian di alam baka.

Banyak catatan pada Kekaisaran Romawi yang merujuk pada misteri-misteri Isis, namun satu-satunya sumber yang mendeskripsikannya adalah karya fiksi, yaitu novel Keledai Emas yang ditulis pada abad kedua Masehi oleh Apuleius. Dalam novel tersebut, orang yang terlibat dalam inisiasi memulai ritualnya dengan menjalani pemurnian yang rumit terlebih dahulu sebelum turun ke bagian terdalam pada kuil Isis, dimana dia mengalami kematian dan kelahiran kembali yang simbolik dan memiliki pengalaman religius yang intens, seperti melihat dewa dengan mata kepala sendiri.

Beberapa aspek pada misteri-misteri Isis dan kultus misteri lainnya, terutama dalam hubungan dengan alam baka, mirip dengan unsur-unsur penting pada Kekristenan. Pertanyaan mengenai apakah misteri-misteri Isis mempengaruhi Kekristenan dianggap kontroversial dan buktinya masih belum jelas; beberapa ahli saat ini mengaitkan kesamaan-kesamaan yang ada dengan latar belakang budaya yang sama, bukan dari pengaruh secara langsung. Sebaliknya, catatan Apuleius memiliki pengaruh langsung di zaman sekarang. Melalui deskripsinya, misteri-misteri Isis memengaruhi banyak karya fiksi dan persaudaraan modern, serta keyakinan bahwa orang-orang Mesir kuno sendiri memiliki suatu sistem inisiasi misteri-misteri yang rumit menjadi tersebar luas.

  1. ^ Brenk 2009, hlm. 219, 225–229.

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Tubidy